the World Today


Sebuah percakapan:

morn_magor: Hoi ca !
sora_thesavers: Yooo~
morn_magor: Iktan tlkom ga?
sora_thesavers: ngga uy… tapi pengin yang PDCnya
morn_magor: Ho~ ak iktan bsklah tesnya..
morn_magor: Blm bljr fska lg..
sora_thesavers: yang IT yah
morn_magor: Ho oh
sora_thesavers: hayooo xD semangat
sora_thesavers: aku seminggu lagi SIMAK Nooo!!
morn_magor: Yup ! Hrs smangat !
sora_thesavers: Ikutan apa aja nih?
morn_magor: Huwaa~ ganbatte ca.
morn_magor: Ak doain lulus dh..
sora_thesavers: AMIN semoga kita semua LULUS!
morn_magor: Amin !
morn_magor: Iktan apaan?
sora_thesavers: tes univ masuk mana aja
morn_magor: Ohh~ iktan telkom ma itb doang
morn_magor: Blm kpikiran yg laen mah.. – -a
sora_thesavers: weeh aku ikutan apa lagi ya >.<
morn_magor: Mang ud iktan apa aja?
sora_thesavers: SIMAK doang
sora_thesavers: ingin FSRD ITB tapi …
morn_magor: Kmu te iktan tes srasa iktan ekskul aja wkwkwkwk

Well, sebuah percakapan yang akhirnya membuat saya sadar bahwa permasalahan mencari sekolah bukan seperti memilih ekskul, mau yang mana tinggal datangi, isi formulir, ikut tes keterima.

Toh bedanya, ketika memilih ekskul kita bisa dihadapkan dengan 2 bahkan 3 lebih pilihan yang bisa kita ambil semuanya. Akan tetapi masalah sekolah berbeda, kita tidak bisa memilih sekaligus 3 dan mengambil semua pilihannya (itu juga kalau keterima).

Intinya dalam pemilihan sekolah kita harus benar-benar cermat, memperhatikan cita-cita dan kemauan kita. Di mana kita memilih disitulah masa depan kita (kalau nggak salah pilih loh~) makanya memilih sekolah itu sama dengan memilih presiden (loh?) bukan maksudnya memilih sekolah itu sama cermatnya dengan memilih presiden. Kita dituntut memilih yang terbaik dari semua yang baik dan sesuai dengan masa depan pilihan kita juga.

Well ya, selamat memilih 😀

Sempat shock saya begitu diberitahukan bahwa ada kemungkinan bahwa Ujian Nasional (UN) 2009 akan dimajukan dari bulan April menjadi Februari. Whuih… apa-apaan ini, walau hati kecil saya bilang lebih cepat lebih baik, namun tetap saja bebannya lebih luar biasa.

Sebuah artikel (yang entah dari mana ke mana) merebak di sekeliling sekolah (sekitar beberapa hari lalu) dan semua memberikan kabar burung bahwa UN dimajukan menjadi sekitar bulan Februari (untuk SMA) karena mentok dan papasan dengan yang namanya Pemilihan Umum (Pemilu). Loh apa hubungannya? Politik ya politik, tidak ada kaitan dengan dunia pendidikan kan? Papar seorang guru di sekolah saya. Dan jika hal ini benar terjadi, maka seharusnya sekolah telah mengambil suatu kebijakan.

Kata seorang guru saya yang cukup bijak, ‘Sebagai siswa tujuan kalian hanyalah belajar dan belajar, mau ujiannya Februari kek, mau April kek, bahkan mau besok, kalian nggak usah ambil pusing, yang penting semua materi kita kuasai. Lagipula tiap-tiap sekolah pasti punya kebijakan supaya anak didiknya jangan sampai tidak lulus.’

Nah sekarang, fakta mana yang benar?
Beberapa opini dikeluarkan…
* Katanya UN jadi bulan Februari hanya dengan 3 pelajaran (saya sih milih yang ini)
* Katanya UN jadi bulan Februari tetap dengan 6 pelajaran
* Katanya UN tetap bulan April dengan 6 pelajaran tambah 1 pelajaran lain

– -a dasar pemerintah membingungkan, belum lagi soal kenaikan nilai minimum, dan lain-lain. Saya bingung kenapa aturan UN yang seperti itu tidak ditetapkan di awal tahun pelajaran, jadinya tidak akan ada siswa yang was-was jika tiba-tiba UN dimajukan jadi esok hari.

Yaaah apapun, minumnya *** ***** ***** — ga pake merk —