Sebuah percakapan:

morn_magor: Hoi ca !
sora_thesavers: Yooo~
morn_magor: Iktan tlkom ga?
sora_thesavers: ngga uy… tapi pengin yang PDCnya
morn_magor: Ho~ ak iktan bsklah tesnya..
morn_magor: Blm bljr fska lg..
sora_thesavers: yang IT yah
morn_magor: Ho oh
sora_thesavers: hayooo xD semangat
sora_thesavers: aku seminggu lagi SIMAK Nooo!!
morn_magor: Yup ! Hrs smangat !
sora_thesavers: Ikutan apa aja nih?
morn_magor: Huwaa~ ganbatte ca.
morn_magor: Ak doain lulus dh..
sora_thesavers: AMIN semoga kita semua LULUS!
morn_magor: Amin !
morn_magor: Iktan apaan?
sora_thesavers: tes univ masuk mana aja
morn_magor: Ohh~ iktan telkom ma itb doang
morn_magor: Blm kpikiran yg laen mah.. – -a
sora_thesavers: weeh aku ikutan apa lagi ya >.<
morn_magor: Mang ud iktan apa aja?
sora_thesavers: SIMAK doang
sora_thesavers: ingin FSRD ITB tapi …
morn_magor: Kmu te iktan tes srasa iktan ekskul aja wkwkwkwk

Well, sebuah percakapan yang akhirnya membuat saya sadar bahwa permasalahan mencari sekolah bukan seperti memilih ekskul, mau yang mana tinggal datangi, isi formulir, ikut tes keterima.

Toh bedanya, ketika memilih ekskul kita bisa dihadapkan dengan 2 bahkan 3 lebih pilihan yang bisa kita ambil semuanya. Akan tetapi masalah sekolah berbeda, kita tidak bisa memilih sekaligus 3 dan mengambil semua pilihannya (itu juga kalau keterima).

Intinya dalam pemilihan sekolah kita harus benar-benar cermat, memperhatikan cita-cita dan kemauan kita. Di mana kita memilih disitulah masa depan kita (kalau nggak salah pilih loh~) makanya memilih sekolah itu sama dengan memilih presiden (loh?) bukan maksudnya memilih sekolah itu sama cermatnya dengan memilih presiden. Kita dituntut memilih yang terbaik dari semua yang baik dan sesuai dengan masa depan pilihan kita juga.

Well ya, selamat memilih 😀